Ulasan Novel Dilan (dia adalah dilanku tahun 1990)

Berlanjut pada semangat menulis blog, satu hari satu post. Pada post ini saya akan mencoba membahas tentang sebuah novel, yang berjudul Dilan. Novel Dilan ini sudah ada sequel yang keduanya. Namun saya baru membaca yang bagian pertama.

Novel ini berkisahkan percintaan anak SMA. Dari segi topik, mungkin sudah sangat umum sekali membahas percintaan apalagi lakon utamanya adalah anak SMA. Tidak ada yang istimewa. Kisah ini bercerita tentang seoran anak SMA yang bernama Dilan yang mengejar pujaan hatinya, Milea. Mereka berdua bersekolah di SMA yang sama, di Bandung.

Walau topik novel ini standar, tapi novel ini cukup laris dipasar. Lalu muncul pertanyaan, apa yang istimewa dari novel ini ?

Sang penulis Pidi Baiq mempunyai naluri sastra yang bagus. Banyak adegan romantis lucu, elegan dan menawan dalam cerita ini. Yang bisa membuat para pembacanya menjadi iri, dan berebut ingin menjadi tokoh utama novel itu. Dialog-dialog pendek di novel ini menjadi salah satu ciri khas dari novel ini. Dari dialog tersebut, kita bisa membayangkan betapa special nya sang tokoh utama.

"Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja." (Dilan 1990)

"Milea, jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu, nanti, besoknya, orang itu akan hilang." (Dilan 1990)

"Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan, dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli." (Milea 1990)

Sekian ulasan dari saya, saya tunggu komentar dari teman-teman.

Cheers.